Merawat Rambut Berjilbab
Agar rambut di balik jilbab tetap sehat dan indah, diperlukan perawatan ekstra. Ekstra bukan berarti ribet, lho. Coba saja beberapa tips di bawah ini:
Keramas secara teratur
Cucilah rambut dengan teratur minimal dua sampai tiga hari sekali. Gunakan sampo dari bahan alami dan sesuaikan dengan jenis rambut Anda. Bisa juga menggunakan sampo yang mengandung sari lidah buaya karena berkhasiat memperbaiki pertumbuhan rambut dan mengurangi kerontokan. Selalu gunakan kondisioner sehabis keramas agar rambut lembut, harum, dan kuat.
Masker rambut dan hair tonic
Gunakan masker rambut seminggu sekali untuk menjaga kesehatan dan kekuatan akar rambut. Masker rambut siap pakai banyak tersedia di toko-toko kosmetik. Pilihlah yang sesuai dengan jenis rambut Anda. Misalnya, sari alpukat untuk jenis rambut kering atau sari jeruk nipis untuk rambut berminyak dan berketombe. Untuk menguatkan akar rambut pilihlah yang mengandung ginseng. Gunakan masker setelah keramas, kemudian oleskan di sekitar rambut. Diamkan selama lebih kurang 15 menit, lalu bilas kembali menggunakan air bersih.
Untuk membantu menguatkan akar rambut, manfaatkan serum antirontok atau hair tonic. Hair tonic dapat digunakan setiap habis keramas.
Rajin menyisir rambut
Rajinlah menyisir rambut minimal tiga kali sehari. Menyisir rambut sama halnya dengan melakukan pemijatan kulit kepala yang bermanfaat membantu kelancaran peredaran darah. Sebaiknya gunakan sisir plastik yang bergigi jarang untuk mencegah kerontokan rambut. Hindari menarik garis belahan rambut hanya pada satu sisi karena kerontokan bisa berawal dari garis belahan rambut.
Hindari rambut basah saat berjilbab
Jangan mengenakan jilbab saat rambut dalam kondisi basah sebab akan mempertinggi kadar kelembaban rambut yang menyebabkan rambut rontok. Biarkan rambut kering alami. Jika harus mengeringkan rambut dengan hair dryer, gunakan temperatur rendah dengan jarak 10-15 cm dari rambut.
Model rambut yang praktis
Hindari rambut terlalu panjang karena akan membuat kepala menjadi terasa lebih panas akibat kurangnya sirkulasi udara. Sebaiknya panjang rambut tidak melebihi 60 cm. Disarankan juga untuk menghindari model potongan rambut berponi. Poni bisa merepotkan Anda karena harus terus membereskan rambut-rambut poni yang keluar dari kerudung.
Jangan mengikat rambut terlalu keras
Bila rambut Anda panjang terurai, gunakan karet rambut yang tidak terlalu keras. Jepit rambut lebih disarankan karena tidak terlalu kuat menarik rambut. Hindari mengikat rambut terlalu kencang dan terlalu lama karena bisa membuat rambut patah dan rontok.
Pilih bahan jilbab yang nyaman
Pilih jilbab dengan bahan yang tidak panas dan nyaman digunakan. Jilbab berbahan katun atau kaus dapat menjadi pilihan untuk penggunaan sehari-hari. Bahan tersebut memiliki pori-pori yang dapat melancarkan sirkulasi udara bagi rambut. Gantilah kerudung setiap hari untuk menjaga kebersihan dan keharuman rambut.
Hindari warna jilbab yang gelap seperti hitam karena mudah menyerap panas. Hal ini dapat membuat wilayah kepala dan rambut menjadi lebih panas. Demikian juga dengan lapisan dalam kerudung. Pilihlah warna terang atau putih.
Kenakan model jilbab yang praktis
Saat ini model jilbab sangat bervariasi dengan berbagai kombinasi warna dan bahan bertumpuk-tumpuk. Untuk pemakaian sehari-hari dengan tingkat aktivitas yang tinggi sebaiknya hindari pemakaian model jilbab bertumpuk seperti ini.
Menggunakan jilbab lebih dari empat lapisan dapat memicu timbulnya keringat di kepala yang berkembang menjadi ketombe. Pada siang hari cukup kenakan jilbab yang terdiri atas dua lapis saja, yakni lapisan tipis sebagai dalaman (ciput) dan jilbab atau kerudung. Bagi perempuan pekerja, gunakan bahan lebih tebal untuk melindungi kulit kepala dari embusan AC yang dapat membuat rambut menjadi kering.
Dengan memerhatikan dan mempraktikkan teknik perawatan rambut di atas, rambut Anda pasti tetap indah dan sehat meski tertutup kerudung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar